penyejuk

penyejuk

Senin, 23 Agustus 2010

Cerpen "USUS BUNTU"



Cerita Pendek berdasarkan Pengalaman dari Reza Azhari
"USUS BUNTU"
Pagi hari datang kembali, matahari masih belum menampakan sinarnya, suara nyaring terdengar sangat keras dari alarm yang ku pasang di dekat telingaku, aku pun terbangun dengan wajah kusam dan masing ingin tidur kembali dari tidur lelapku selama berjam-jam, namun apalah daya memang ini harus ku jalani demi meraih cita-cita, aku pun meninggalkan tempat tidurku dan pergi ke tolet untuk membersihkan wajahku yang kusam. Ketika aku sedang membersihkan wajahku yang kusam di toilet, suara adzan subuh pun berkumandang, sambil membersihkan wajah aku pun berwudhu setelah itu aku berganti bajudan pergi ke mesjid untuk melakukan shalat subuh, aku pun sampai di mesjid dan iqomah pun dikumandangkan, beberapa menit
waktu berselang imam pun mengucapkan dua salam yang menandakan akhir shalat, setelah shalat subuh selesai aku pun mengikuti ngaji subuh yang biasa diikuti oleh anak-anak kampong, setelah selesai aku pun kembali ke rumah.
            Waktu menunjukan pukul enam pagi, aku pun mandi dan beberapa menit berselang aku pun selesai mandi, setelah itu pergi ke dapur untuk sarapan dan ternyata di dapur sudah ada keluargaku yang sedang sarapan pula, ketika sarapan aku terbiasa memakan mie yang dicampur dengan ketimun, walaupun makananyang ku makan tidaklah baik bagi tubuhku dan keluargaku sering melarangku untuk memakannya tetapi aku selalu tak mengikuti perkataan keluargaku.
            Waktu menunjukan pukul tujuh, aku bergegas untuk berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, di sepanjang perjalanan, entah kenapa aku selalu merasakan hal yang aneh di perutku, perutku selalu sakit, halini memang sering terjadi setiap hari tetapi aku selalu menghiraukannya dan tidak pernah bilang siapa-siapa karena memang sakitnya selalu hilang secara tiba-tiba. Langkah demi langkah aku lewati menelusuri jalan bebatuan dan ditemani oleh buku-buku yang ku bawa di dalam tas, akhirnya aku sampai di sekolah dengan selamat.
            Waktu menunjukan pukul delapan yang menunjukan dimulainya belajar mengajar, ketika sedang belajar aku kembali merasakan hal yang sama seperti di perjalanan yaitu sakit di perut bahkan aku tidak bisa berkonsentrasi saat belajar berlangsung karena sakit yang ku alami terlalu sakit, tapi kali ini adalah sakit yang terparah yang ku rasakan. Waktu istirahat pun tiba akhirnya aku bisa melepaskan rasa sakit tapi tidak lama kemudian aku merasakan kembali sakit di bagian perut dan kali ini sakitnya amat sangat sakit dari biasanya, dari pada terus menerus aku merasakan sakit yang kurasakan lebih baik aku meminta izin kepada guru piket supaya aku pulang sebelum waktu belajar berakhir.
            Aku pun pulang ke rumah bersama tukang ojeg, setelah aku tiba di rumah pukul setengah sebelas siang, aku pun langsung pergi ke tempat tidurku dan masih kurasakan sakit yang kuderita, tanpa kusadari aku pun tertidur lelap di atas ranjang, ketika aku terbangun aku merasakan sakit yang kuderita semakin parah disertai meriang di tubuhku, tak lama kemudian ibu dan kakakku datang dan menghampiriku dan bertanya “Reza, kamu kenapa? Kok badan kamu panas sekali?”aku pun menjawab “tidak apa-apa bu,mungkin ini hanya meriang biasa ”ibuku kembali berbicara “Ya sudah lebih baik ibu ambilkan obat supaya panas di tubuh kamu hilang”, ibuku mengambilkan obat untukku, aku pun memakan obat itu, setelah memakan obat itu aku pun kembali mengantuk, mungkin ini karena efek samping dari obat itu aku menjadi mengantuk.
            Setelah aku terbangun bukannya sakit yang kuderita hilang, malah sakit yang ada di perutku semakin bertambah sakit, karena tidak tahan dengan sakit yang kurasakan, aku pun menjerit kesakitan, tiba-tiba keluargaku datang, karena kakakku seorang perawat aku pun diperiksa oleh kakakku beberapa menit setelah diperiksa kakakku pun menyatakan bahwa aku menderita usus buntu yang disebabkan oleh makan sembarangan tidak teratur, setalah mendengar hal itu ayahku langsung menyarankan bahwa aku harus dibawa ke rumah sakit.
            keesokan harinya aku tidak masuk sekolah karena akan berobat, tidak lama kemudian kakekku datang dan sambil membawa mobil untuk mengantarkanku ke rumah sakit. Waktu menunjukan setengah sembilan pagi, aku pun diberangkatkan menuju rumah sakit oleh keluargaku,di sepanjang perjalanan  kulihat banyak anak-anak seusiakuyang mencari uang untuk makan sehari-hari dengan cara mengamen dan mengemis, aku pun berfikir ternyata aku masih beruntung hidup di dunia ini dibandingkan dengan anak-anak yang kulihat di perjalan itu.
            Tak terasa menempuh perjalan beberapa kilo meter akhirya aku sampai juga di rumah sakit, aku pun menunggu di lobi didampingi oleh keluargaku yang setia menemaniku dan dikelilingi oleh orang-orang sakit. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya aku dipanggil oleh petugas rumah sakit, lalu aku diperiksa oleh dokter yang cukup lama, setelah itu aku menunggu hasil pemeriksaan dokter, tidak lama kemudian dokter pun menyatakan hasil pemeriksaannya dan menyatakan bahwa aku menderita usus buntu dan harus dioperasi, usus buntu adalah penyakit yang menyebabkan infeksi pada usus oleh factor makanan biji-bijian yang tak tercerna oleh usus . Ternyata sakit yang selama ini kurasakan semakin lama semakin ganas. Setelah mendengar hal itu ibuku menangis, setelah berfikir beberapa menit akhirnya aku mau dioperasi, dengan keadaan pasrah aku pergi ke ruang operasi bersama tim dokter serta didampingi oleh ibuku, tetapi ibuku tida diperbolehkan masuk ke ruang operasi karena yang boleh masuk adalah aku dan tim dokter. Setelah ada di dalam ruang operasi aku pun diberi suntikan pembius dan dengan sekejap aku pun tak sadarkan diri, beberapa lama menunggu akhirnya dokter pun keluar dan memberikan informasi bahwa usus buntu yang kualami selama ini sudah terlalu parah, dokter pun memanggil salah satu keluargaku untuk menjadi saksi aku dioperasi, karena semua keluargaku sudah terlanjur mengeluarkan air mata akhirnya pamanku menjadi saksi aku dioperasi.
            Dua jam berlalu aku dioperasi, akhirnya dokter bersama pamanku keluar dari ruang operasi dan berkata kepada keluargaku bahwa aku selamat dari operasi dan diperbolehkan melihatku yang masih belum sadarkan diri.
            Satu jam kemudian akhirnya aku siuman dan telah berada di salah satu kamar rumah sakit serta dikelilingi oleh keluargaku, aku masih belum bisa menggerakan tubuhku karena tubuhku masih lemah setlah dioperasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmuu...???