Cerita Pendek berdasarkan Pengalaman dari Reza Azhari
"USUS BUNTU"
Pagi hari datang kembali, matahari masih
belum menampakan sinarnya, suara nyaring terdengar sangat keras dari alarm yang
ku pasang di dekat telingaku, aku pun terbangun dengan wajah kusam dan masing
ingin tidur kembali dari tidur lelapku selama berjam-jam, namun apalah daya
memang ini harus ku jalani demi meraih cita-cita, aku pun meninggalkan tempat
tidurku dan pergi ke tolet untuk membersihkan wajahku yang kusam. Ketika aku
sedang membersihkan wajahku yang kusam di toilet, suara adzan subuh pun
berkumandang, sambil membersihkan wajah aku pun berwudhu setelah itu aku
berganti bajudan pergi ke mesjid untuk melakukan shalat subuh, aku pun sampai
di mesjid dan iqomah pun dikumandangkan, beberapa menit
waktu berselang imam pun mengucapkan dua salam yang menandakan akhir shalat, setelah shalat subuh selesai aku pun mengikuti ngaji subuh yang biasa diikuti oleh anak-anak kampong, setelah selesai aku pun kembali ke rumah.
waktu berselang imam pun mengucapkan dua salam yang menandakan akhir shalat, setelah shalat subuh selesai aku pun mengikuti ngaji subuh yang biasa diikuti oleh anak-anak kampong, setelah selesai aku pun kembali ke rumah.
Waktu
menunjukan pukul enam pagi, aku pun mandi dan beberapa menit berselang aku pun
selesai mandi, setelah itu pergi ke dapur untuk sarapan dan ternyata di dapur
sudah ada keluargaku yang sedang sarapan pula, ketika sarapan aku terbiasa
memakan mie yang dicampur dengan ketimun, walaupun makananyang ku makan
tidaklah baik bagi tubuhku dan keluargaku sering melarangku untuk memakannya
tetapi aku selalu tak mengikuti perkataan keluargaku.
Waktu
menunjukan pukul tujuh, aku bergegas untuk berangkat ke sekolah dengan berjalan
kaki, di sepanjang perjalanan, entah kenapa aku selalu merasakan hal yang aneh
di perutku, perutku selalu sakit, halini memang sering terjadi setiap hari
tetapi aku selalu menghiraukannya dan tidak pernah bilang siapa-siapa karena
memang sakitnya selalu hilang secara tiba-tiba. Langkah demi langkah aku lewati
menelusuri jalan bebatuan dan ditemani oleh buku-buku yang ku bawa di dalam
tas, akhirnya aku sampai di sekolah dengan selamat.
Waktu
menunjukan pukul delapan yang menunjukan dimulainya belajar mengajar, ketika
sedang belajar aku kembali merasakan hal yang sama seperti di perjalanan yaitu
sakit di perut bahkan aku tidak bisa berkonsentrasi saat belajar berlangsung
karena sakit yang ku alami terlalu sakit, tapi kali ini adalah sakit yang
terparah yang ku rasakan. Waktu istirahat pun tiba akhirnya aku bisa melepaskan
rasa sakit tapi tidak lama kemudian aku merasakan kembali sakit di bagian perut
dan kali ini sakitnya amat sangat sakit dari biasanya, dari pada terus menerus
aku merasakan sakit yang kurasakan lebih baik aku meminta izin kepada guru
piket supaya aku pulang sebelum waktu belajar berakhir.
Aku pun
pulang ke rumah bersama tukang ojeg, setelah aku tiba di rumah pukul setengah
sebelas siang, aku pun langsung pergi ke tempat tidurku dan masih kurasakan
sakit yang kuderita, tanpa kusadari aku pun tertidur lelap di atas ranjang,
ketika aku terbangun aku merasakan sakit yang kuderita semakin parah disertai
meriang di tubuhku, tak lama kemudian ibu dan kakakku datang dan menghampiriku
dan bertanya “Reza, kamu kenapa? Kok badan kamu panas sekali?”aku pun menjawab
“tidak apa-apa bu,mungkin ini hanya meriang biasa ”ibuku kembali berbicara “Ya
sudah lebih baik ibu ambilkan obat supaya panas di tubuh kamu hilang”, ibuku
mengambilkan obat untukku, aku pun memakan obat itu, setelah memakan obat itu
aku pun kembali mengantuk, mungkin ini karena efek samping dari obat itu aku
menjadi mengantuk.
Setelah
aku terbangun bukannya sakit yang kuderita hilang, malah sakit yang ada di
perutku semakin bertambah sakit, karena tidak tahan dengan sakit yang
kurasakan, aku pun menjerit kesakitan, tiba-tiba keluargaku datang, karena
kakakku seorang perawat aku pun diperiksa oleh kakakku beberapa menit setelah
diperiksa kakakku pun menyatakan bahwa aku menderita usus buntu yang disebabkan
oleh makan sembarangan tidak teratur, setalah mendengar hal itu ayahku langsung
menyarankan bahwa aku harus dibawa ke rumah sakit.
keesokan
harinya aku tidak masuk sekolah karena akan berobat, tidak lama kemudian
kakekku datang dan sambil membawa mobil untuk mengantarkanku ke rumah sakit.
Waktu menunjukan setengah sembilan pagi, aku pun diberangkatkan menuju rumah
sakit oleh keluargaku,di sepanjang perjalanan
kulihat banyak anak-anak seusiakuyang mencari uang untuk makan
sehari-hari dengan cara mengamen dan mengemis, aku pun berfikir ternyata aku masih
beruntung hidup di dunia ini dibandingkan dengan anak-anak yang kulihat di
perjalan itu.
Tak
terasa menempuh perjalan beberapa kilo meter akhirya aku sampai juga di rumah
sakit, aku pun menunggu di lobi didampingi oleh keluargaku yang setia
menemaniku dan dikelilingi oleh orang-orang sakit. Setelah beberapa menit
menunggu, akhirnya aku dipanggil oleh petugas rumah sakit, lalu aku diperiksa
oleh dokter yang cukup lama, setelah itu aku menunggu hasil pemeriksaan dokter,
tidak lama kemudian dokter pun menyatakan hasil pemeriksaannya dan menyatakan
bahwa aku menderita usus buntu dan harus dioperasi, usus buntu adalah
penyakit yang menyebabkan infeksi pada usus oleh factor makanan biji-bijian
yang tak tercerna oleh usus . Ternyata sakit yang selama ini kurasakan
semakin lama semakin ganas. Setelah mendengar hal itu ibuku menangis, setelah
berfikir beberapa menit akhirnya aku mau dioperasi, dengan keadaan pasrah aku
pergi ke ruang operasi bersama tim dokter serta didampingi oleh ibuku, tetapi
ibuku tida diperbolehkan masuk ke ruang operasi karena yang boleh masuk adalah
aku dan tim dokter. Setelah ada di dalam ruang operasi aku pun diberi suntikan
pembius dan dengan sekejap aku pun tak sadarkan diri, beberapa lama menunggu
akhirnya dokter pun keluar dan memberikan informasi bahwa usus buntu yang
kualami selama ini sudah terlalu parah, dokter pun memanggil salah satu
keluargaku untuk menjadi saksi aku dioperasi, karena semua keluargaku sudah
terlanjur mengeluarkan air mata akhirnya pamanku menjadi saksi aku dioperasi.
Dua jam
berlalu aku dioperasi, akhirnya dokter bersama pamanku keluar dari ruang
operasi dan berkata kepada keluargaku bahwa aku selamat dari operasi dan
diperbolehkan melihatku yang masih belum sadarkan diri.
Satu jam
kemudian akhirnya aku siuman dan telah berada di salah satu kamar rumah sakit
serta dikelilingi oleh keluargaku, aku masih belum bisa menggerakan tubuhku
karena tubuhku masih lemah setlah dioperasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmuu...???