penyejuk

penyejuk

Kamis, 15 Agustus 2013

Ngabuburit saat Puasa



Ngabuburit sebagai Pelepas Jenuh saat Berpuasa
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Banyak hal yang dilakukan umat muslim untuk menyambut kedatangan bulan suci ini. Tradisi-tradisi yang berbeda dilakukan di bulan Ramadhan tentu menjadikan suasana bulan ini menjadi berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Suasana yang penuh dengan berkah dan kekhusuan dalam melakukan ibadah, ketenangan batin yang senantiasa akan menyelimuti suasana hati kita yang sedang gundah gulana, serta menambah rasa kepedulian tinggi kepada sesama manusia lainnya.
30 hari kita menahan haus dan lapar, serta hal-hal yang membatalkan puasa tentu merupakan tantangan bagi kita dalam menjalani ibadah puasa ini. Banyak hal kegiatan yang selalu dilakukan pada bulan Ramadhan, pesantren kilat, buka puasa
bersama, sahur bersama, serta ngabuburit yang menjadikan kegiatan ini sesuatu yang wajib untuk dilakukan bagi kalangan muda.
Ngabuburit memang menjadi kegiatan yang selalu ada pada saat bulan Ramadhan, bahkan bagi setiap orang ngabuburit merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan pada bulan Ramadhan. Tidak banyak yang mengetahui kapan dimulainya acara ngabuburit ini, namun yang jelas kegiatan ini sudah menjadi kagiatan unik yang selalu ada di bulan Ramadhan.
Istilah “Ngabuburit”
Secara etimologis kata “ngabuburit” berasal dari Bahasa Sunda yakni “burit” yang mempunyai arti “senja, sore”. Dalam Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS), “ngabuburit” berarti “ngalantung ngadagoan burit”, yang artinya dalam Bahasa Indonesia “bersantai-santai sambil menunggu waktu sore”. Namun secara istilah kata “ngabuburit” mempunyai makna yang lebih luas karena kata “ngabuburit” senantiasa menjadi jargon yang khas ketika bulan ramadhan tiba, ngabuburit bisa diartikan menunggu buka puasa sambil menghabiskan waktu dengan aktivitas-aktivitas yang positif. Pengertian itu sejalan dengan makna ngabuburit yang tercantum dalam Ensiklopedia Basa Sunda yakni “menunggu saat berbuka puasa sambil mengerjakan sesuatu atau bermain-main, berjalan-jalan sekadar melupakan perut lapar sampai magrib”. Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Ngabuburit” diartikan sebagai menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Ngabuburit diberi keterangan (sd) sebagai penanda bahwa kata tersebut berasal dari Bahasa Sunda.
Selain kata “Ngabuburit” ada pula kata lain yang digunakan masyarakat untuk menunggu berbuka puasa seperti dalam bahasa Jawa “Nganteni Buko”. Namun, kebanyakan masyarakat lebih banyak menggunakan kata “Ngabuburit” sebagai kegiatan untuk menunggu saat berbuka puasa. Lalu mengapa kata “Ngabuburit” ini bisa dikenal luas oleh masyarakat Indonesia?. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita samakan dulu perseprsi tentang bahasa. Bahasa tidak akan berkembang jika tak ada penutur yang menggunakan bahasa tersebut. Bahasa yang tidak ada penuturnya lambat laun akan mengalami kepunahan. Sama halnya dengan kata “Ngabuburit”, banyak orang yang menggunakan kata ini sehingga dikenal luas oleh masyarakat, bahkan ke luar Jawa Barat.
Apa saja yang dilakukan saat ngabuburit?
Zaman sekarang ngabuburit bukan hanya dilakukan di tanah Sunda saja, namun sudah merambah ke dunia Nasional. Ngabuburit juga tidak mengenal usia, kegiatan ini bisa dilakukan oleh golongan usia muda maupun tua, laki-laki maupun perempuan. Ngabuburit merupakan salah satu kegiatan yang baik untuk mengatasi jenuh saat menjalani puasa karena biasanya dari siang hingga petang keadaan perut yang kosong selalu terasa dan keadaan lapar pun selalu menghampiri dan bisa menimbulkan badan yang lemas, akan tetapi dengan melakukan kegiatan-kegiatan saat menunggu datangnya waktu berbuka puasa tentu keadaan perut yang kosong bisa menjadi tidak terasa dan waktu berbuka puasa pun akan terasa cepat.
Sebagai kegiatan untuk melepas jenuh saat berpuasa, tentu banyak hal-hal positif yang dilakukan saat ngabuburit, diantaranya; tadrusan di mesjid, membagikan takjil dan nasi bungkus untuk berbuka puasa, mengadakan kegiatan sosial, dan ada pula yang mengeratkan jalinan tali silaturahmi antar teman maupun karib kerabat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, ngabuburit dari yang asalnya hanya bermain di sekitar kampung hingga sekarang merambah ke perkotaan dengan banyak menampilkan pasar-pasar tahunan maupun mengadakan konser-konser  sebagai acara ngabuburit.
Konser-konser yang menampilkan band-band papan atas nasional juga turut memeriahkan kegiatan ngabuburit ini. Banyak para pemuda yang menghabiskan kegiatan ngabuburit untuk menontor koser tersebut yang tidak jarang banyak promotor untuk mendatangkan band-band tersebut walaupun dengan biaya yang tidak murah. Tentu dengan adanya hal ini, para promotor bisa mendapatkan keuntungan yang banyak dengan menggelar acara tersebut.
Dengan seiring perkembangan zaman pula, kegiatan ngabuburit ini sering disalahartikan bagi sebagian orang karena pada saat ngabuburit ada yang melakukan dengan kegiatan yang negatif, seperti pasangan muda mudi yang memadu kasih (pacaran) di tempat-tempat ngabuburit. Tentu hal tersebut sangat tidak baik apalagi hal itu dilakukan saat bulan Ramadhan, bukannya pahala yang didapat malah neraka yang mengancam.
Terlepas dari positif atau negatifnya kegiatan yang dilakukan saat ngabuburit, tentu kita berharap ngabuburit bisa menjadi salah satu kegiatan yang bisa menambah pahala dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Di samping kita sedang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, kita juga harus bisa mengontrol diri kita agar puasa yang dijalani selama kurang lebih 12 jam bisa menjadi tabungan pahala di akhirat kelak dan memberikan yang terbaik buat orang lain, karena ada hadist yang mengatakan “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain”.

DAFTAR PUSTAKA
Zaenal, D. dkk. (2003). Kamus Lengkap Sunda-Indonesia. Tanggerang: CV Pamulang
Tim Redaksi KBBI PB. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (edisi keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
_____________ (2011). Asal Mula Ngabuburit [Online]. Tersedia: http://ski.fkip.uns.ac.id/?p=359 [15 Agustus 2013]
_____________ (2013). Fenomena Ngabuburit. [Online]. Tersedia: http://kasakusuk.com/fenomena-ngabuburit [15 Agustus 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmuu...???